Dalam Islam, sumpah memiliki kedudukan yang sangat sakral. Seseorang tidak boleh sembarangan mengucapkannya, apalagi menjadikannya sebagai alat untuk menutupi kebohongan. Sumpah palsu tergolong dosa besar karena pelakunya menggunakan nama Allah untuk membenarkan sesuatu yang tidak benar. Oleh sebab itu, orang yang pernah melakukannya wajib bertaubat dan membayar kafarat sesuai ketentuan syariat.
Bahaya Sumpah Palsu
Sumpah palsu membawa dampak buruk bagi pelaku maupun orang lain. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa sumpah dusta dapat menghapus keberkahan dan mendatangkan murka Allah. Bahkan, sumpah palsu bisa menghancurkan kepercayaan orang lain serta merusak hubungan sosial. Karena itu, setiap muslim harus berhati-hati agar tidak mudah bersumpah, apalagi menjadikannya sebagai kebiasaan.
Kewajiban Membayar Kafarat
Ketika seseorang terlanjur bersumpah palsu, ia harus segera menyesali perbuatannya dan kembali ke jalan yang benar. Selain bertaubat, ia juga wajib membayar kafarat. Kafarat ini berfungsi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelanggaran sumpah yang dilakukan. Allah SWT sudah menjelaskan dalam Al-Qur’an (QS. Al-Maidah: 89) mengenai kafarat sumpah.
Cara Membayar Kafarat Sumpah Palsu
Terdapat beberapa pilihan yang bisa dilakukan oleh orang yang ingin menunaikan kafarat sumpah palsu, yaitu:
1. Memberi Makan Sepuluh Orang Miskin
Seseorang bisa membayar kafarat dengan memberi makan sepuluh orang miskin. Makanan yang diberikan harus sesuai dengan makanan pokok yang biasa dimakan sehari-hari. Misalnya, jika sehari-hari makan nasi dengan lauk sederhana, maka itu juga yang diberikan. Jumlahnya harus cukup untuk sekali makan, sehingga penerima merasa kenyang dan layak.
2. Memberi Pakaian kepada Sepuluh Orang Miskin
Alternatif kedua adalah memberikan pakaian layak kepada sepuluh orang miskin. Pakaian yang diberikan tidak boleh asal, tetapi harus sesuai standar kelayakan. Misalnya baju, sarung, jilbab, atau pakaian yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, penerima kafarat bisa merasakan manfaatnya secara langsung.
3. Membebaskan Budak
Pada masa lalu, pilihan ketiga adalah membebaskan budak. Namun, karena di zaman sekarang perbudakan sudah tidak ada, opsi ini tidak lagi bisa dilakukan.
4. Puasa Tiga Hari
Jika seseorang tidak mampu memberikan makan atau pakaian kepada sepuluh orang miskin, ia bisa menggantinya dengan berpuasa selama tiga hari. Puasa ini harus dilakukan dengan niat membayar kafarat sumpah, bukan hanya sekadar puasa sunnah. Ulama berbeda pendapat apakah puasa tersebut dilakukan secara berurutan atau boleh terpisah, namun lebih baik jika dilakukan berturut-turut agar lebih sempurna.
Tata Cara Niat Membayar Kafarat
Saat seseorang menunaikan kafarat, ia harus menyertakan niat yang jelas dalam hatinya. Misalnya, ketika memberi makan fakir miskin, ia berniat: “Saya menunaikan kafarat sumpah dengan memberikan makanan ini kepada sepuluh orang miskin karena Allah Ta’ala.” Jika dengan puasa, niatnya bisa diucapkan dalam hati sebelum fajar: “Saya berniat puasa kafarat sumpah karena Allah Ta’ala.”
Hikmah Membayar Kafarat
Membayar kafarat tidak hanya menghapus dosa sumpah palsu, tetapi juga mendidik seorang muslim untuk lebih berhati-hati dalam berbicara. Kafarat mengajarkan pentingnya tanggung jawab dan menumbuhkan rasa empati terhadap orang miskin. Dengan membayar kafarat, seseorang dapat membersihkan dirinya dari dosa, memperbaiki hubungan dengan Allah, sekaligus memberi manfaat bagi sesama.
Pelajari juga tentang : “niat cara membayar kafarat“
Kesimpulan
Sumpah palsu bukan perkara sepele, melainkan dosa besar yang bisa mengundang murka Allah. Oleh karena itu, siapa pun yang pernah melakukannya harus segera bertaubat dan menunaikan kewajiban kafarat. Cara membayar kafarat sumpah palsu bisa dilakukan dengan memberi makan atau pakaian kepada sepuluh orang miskin, atau jika tidak mampu, berpuasa selama tiga hari. Dengan begitu, dosa dapat terhapus dan hati kembali tenang karena sudah melaksanakan syariat yang benar. mungkin kamu juga tertarik untuk membaca -baca di website kami pasarmalem.com.
Hi, aku Kevin Aryomukti Aprilio penulis pemula dengan minat pada bidang kuliner dan usaha rumahan. Saya mulai membagikan tulisan-tulisan tersebut dengan harapan bisa bermanfaat dan menginspirasi pembaca yang ingin mencoba hal baru dari rumah.