Kelapa parut adalah bahan dapur penting yang sering digunakan dalam berbagai masakan Indonesia, baik untuk membuat santan, serundeng, maupun kue tradisional seperti klepon dan putu ayu.
Namun, kelapa parut termasuk bahan yang cepat rusak karena mengandung minyak alami dan kadar air yang tinggi. Jika dibiarkan di suhu ruang terlalu lama, kelapa parut mudah menjadi asam, tengik, bahkan berjamur.
Untuk mencegah hal tersebut, ada beberapa cara mengawetkan kelapa parut yang bisa dilakukan agar tetap segar dan tahan lama.
Cara Agar Kelapa Parut Tahan Lama
1. Simpan di Kulkas
Menyimpan kelapa parut di kulkas adalah cara paling mudah dan umum dilakukan. Setelah diparut, segera masukkan kelapa ke dalam wadah tertutup rapat, misalnya wadah plastik dengan tutup kedap udara atau kantong ziplock.
Pastikan wadah benar-benar bersih agar tidak ada bakteri yang masuk. Simpan di bagian chiller kulkas dengan suhu sekitar 4–5°C.
Dengan cara ini, kelapa parut bisa bertahan segar hingga 2–3 hari. Sebelum digunakan, keluarkan dari kulkas dan diamkan sebentar pada suhu ruang agar teksturnya kembali lembut.
2. Simpan di Freezer untuk Daya Tahan Lebih Lama
Jika kamu ingin menyimpan kelapa parut dalam waktu lebih lama, gunakan freezer. Caranya, bagi kelapa parut menjadi beberapa bagian kecil sesuai kebutuhan harian, lalu simpan dalam wadah tertutup atau plastik kedap udara. Bekukan dalam freezer pada suhu sekitar -18°C.
Kelapa parut beku bisa bertahan hingga 1–2 bulan tanpa kehilangan rasa maupun aroma. Saat akan digunakan, cukup diamkan pada suhu ruang atau rendam wadah dalam air hangat beberapa menit hingga mencair.
Namun, hindari membekukan ulang kelapa yang sudah dicairkan karena bisa membuat teksturnya berubah dan cepat rusak.
3. Kukus Sebentar Sebelum Disimpan
Trik lain yang cukup efektif adalah dengan mengukus kelapa parut selama 5–10 menit sebelum menyimpannya. Pengukusan ini membantu membunuh sebagian besar bakteri dan jamur yang menempel setelah proses pemarutan.
Setelah dikukus, biarkan kelapa dingin terlebih dahulu, lalu simpan dalam wadah tertutup di kulkas atau freezer. Selain lebih tahan lama, kelapa parut yang dikukus juga tetap lembut dan mempertahankan aroma segarnya.
Cara ini sangat disarankan bagi kamu yang ingin menjaga kualitas kelapa tanpa menggunakan bahan pengawet.
4. Sangrai Hingga Kering
Jika ingin kelapa parut bertahan lebih lama tanpa kulkas, kamu bisa menyangrainya hingga benar-benar kering. Panaskan wajan tanpa minyak, lalu masukkan kelapa parut dan aduk terus dengan api kecil hingga berwarna kecokelatan.
Proses ini mengurangi kadar air dan mencegah pembusukan alami. Setelah kelapa kering, biarkan dingin lalu simpan di wadah tertutup rapat atau toples kaca.
Kelapa parut sangrai ini bisa bertahan hingga 2–3 bulan dan sering digunakan sebagai bahan serundeng atau taburan kue kering. Selain awet, rasanya pun lebih gurih dan harum.
5. Tambahkan Sedikit Garam
Cara sederhana lainnya adalah dengan menambahkan sedikit garam ke dalam kelapa parut sebelum disimpan. Garam bertindak sebagai pengawet alami yang membantu menghambat pertumbuhan bakteri. Aduk rata kelapa parut dengan sejumput garam sebelum dimasukkan ke wadah penyimpanan.
Namun, metode ini lebih cocok untuk kelapa yang akan digunakan pada masakan gurih seperti rendang atau sayur santan. Untuk hidangan manis, sebaiknya gunakan cara lain agar rasa asli kelapa tidak berubah.
Kesimpulan
Menjaga kelapa parut agar tetap segar dan tahan lama bukan hal yang sulit, asalkan disimpan dengan cara yang benar. Pendinginan di kulkas atau freezer, pengukusan, hingga penyangraian adalah langkah sederhana yang efektif mencegah pembusukan.
Setiap metode memiliki kelebihan tersendiri tergantung kebutuhan apakah untuk penggunaan harian, mingguan, atau jangka panjang.
Dengan menerapkan cara-cara tersebut, kamu tidak hanya menghemat bahan, tetapi juga menjaga cita rasa alami kelapa tetap lezat saat digunakan. Kelapa parut yang segar akan menghasilkan masakan yang gurih, wangi, dan berkualitas tinggi.
Inilah alasan mengapa perawatan dan penyimpanan yang tepat sangat penting, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun usaha kuliner.

Penulis konten dengan minat pada SEO, riset topik, dan pembuatan artikel yang ramah pembaca sekaligus mesin pencari.