Bisnis bawang goreng kemasan tahan lama merupakan peluang usaha menjanjikan yang banyak diminati karena permintaan pasar yang terus ada. Produk ini digemari sebagai pelengkap makanan khas Indonesia karena aromanya yang harum dan teksturnya yang renyah.

Meski terlihat sederhana, membuat bawang goreng yang renyah dan awet dalam kemasan membutuhkan langkah-langkah khusus agar kualitasnya tetap terjaga.

Cara Membuat Bawang Goreng Tahan Lama

 

Bahan-bahan:

  • 1 kg bawang merah (Brebes, Sumenep, atau varietas lokal berkualitas)

  • 2 sdm garam

  • 2 sdm tepung maizena (opsional untuk hasil lebih renyah)

  • Minyak goreng secukupnya

Langkah-langkah:

  1. Iris bawang merah tipis dan merata untuk hasil yang konsisten. Agar proses lebih praktis dan efisien, kamu bisa menggunakan alat pengupas bawang otomatis sebelum pengirisan dilakukan.

  2. Rendam dalam air garam selama 15–20 menit agar lebih gurih dan tidak mudah gosong.

  3. Tiriskan, lalu angin-anginkan hingga agak kering.

  4. Taburi sedikit tepung maizena agar lebih renyah saat digoreng.

  5. Panaskan minyak banyak, lalu goreng dengan api sedang sambil terus diaduk.

  6. Setelah warnanya keemasan, angkat dan tiriskan di atas tisu dapur.

  7. Dinginkan sampai benar-benar kering sebelum dimasukkan ke dalam kemasan.

Ingin tahu resep olahan bawang lainnya yang tahan lama dan cocok untuk dijual? Cek juga artikel Bisnis Olahan Bawang Tahan Lama yang Siap Menghasilkan Cuan!.

Tips Agar Bawang Goreng Tahan Lama

bisnis bawang goreng kemasan tahan lama

Supaya produksi lebih cepat dan higienIS, kamu bisa memakai alat pengupas bawang otomatis. Lalu, langkah berikutnya adalah memastikan bawang goreng tetap renyah.

1. Pastikan Minyak Tiris Sempurna

Usai proses penggorengan, pastikan bawang goreng benar-benar bebas dari sisa minyak dengan cara ditiriskan secara menyeluruh. Gunakan tisu dapur atau spinner (peniris minyak) untuk membantu mengurangi sisa minyak yang menempel. Minyak berlebih bisa menyebabkan tekstur lembek dan membuat produk lebih cepat tengik.

2. Dinginkan Sebelum Dikemas

Jangan langsung memasukkan bawang goreng ke dalam kemasan saat masih panas atau hangat. Biarkan dingin total di suhu ruang agar uap tidak terperangkap. Uap air yang tersisa dapat menyebabkan kelembapan tinggi di dalam kemasan dan membuat bawang melempem.

3. Gunakan Kemasan Kedap Udar

Pilih kemasan seperti standing pouch ziplock, toples plastik tertutup rapat, atau vacuum pack. Kemasan yang kedap udara membantu menjaga kerenyahan bawang goreng lebih lama. Selain itu, jenis kemasan ini juga bisa memperpanjang umur simpan produk di rak.

4. Simpan di Tempat Kering dan Sejuk

Jangan menyimpan bawang goreng di area yang lembap atau terlalu panas, karena cahaya matahari langsung bisa menyebabkan uap air terbentuk dan mempercepat kerusakan produk. Suhu ruangan yang stabil dan tempat penyimpanan tertutup lebih aman untuk produk.

5. Tambahkan Silica Gel Food Grade (Opsional)

Menambahkan sachet kecil silica gel food grade ke dalam kemasan bisa menjadi opsi tambahan untuk menjaga kualitas produk. Silica gel berfungsi menyerap kelembapan agar tidak menumpuk di dalam wadah tertutup. Metode ini terbukti efektif menjaga bawang goreng tetap kering dan mempertahankan kerenyahannya lebih lama.

Tips Agar Kemasan Menarik

bisnis bawang goreng kemasan tahan lama

Dalam bisnis bawang goreng kemasan tahan lama, tampilan kemasan yang menarik bisa menjadi daya tarik utama bagi calon pembeli.

1. Gunakan Kemasan Transparan atau Kraft

Standing pouch transparan memungkinkan pembeli melihat langsung kualitas bawang goreng di dalamnya, sementara kemasan kraft memberikan kesan alami dan elegan. Keduanya cocok untuk usaha rumahan yang ingin tampil profesional.

2. Desain Label yang Rapi dan Informatif

Pastikan label memuat informasi penting seperti nama produk, berat, komposisi, tanggal produksi, dan kontak. Pilih tampilan desain yang rapi dengan jenis huruf yang jelas untuk membangun kesan produk yang profesional dan dapat dipercaya.

3. Sediakan Ukuran Kemasan Variatif

Tawarkan beberapa pilihan ukuran, seperti 50 gram untuk tester atau oleh-oleh, dan 250–500 gram untuk konsumsi rumah tangga. Variasi ini membantu menjangkau lebih banyak segmen pasar.

4. Pilih Warna yang Sesuai dengan Produk

Warna seperti coklat natural, putih, kuning keemasan, atau merah marun sering dipilih karena memberi kesan tradisional, hangat, dan bersih. Hindari warna mencolok yang tidak relevan dengan produk makanan.